Senin, 05 Maret 2012

Pelafal Rindu

Sepertiga malam membuat pori-pori membeku Riak air menemaniku tertegun di depan jendela kamar, langit membuat bintang pulang lebih awal Dan bulan pun tertidur galau Suara-suara halilintar yang berkejaran tak kunjung menjernihkan lamunan Bayangmu kian riang bermain di pojok mata berlari masuk mengitari perasaan Lalu, sesekali terhentak di persimpangan Jalan Ada apa, Ra? saat otakku dipenuhi senyummu potret kita tengah berurai air mata kini, aku lelah menari dengan bayangmu saat adzan awal berkumandang aku ingin pulang membungkus hati dengan kafan agar esok, bulan datang terang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar